Desa Wisata Penglipuran Bali

Pesona Bali yang ditawarkan seolah tak ada habisnya. Di setiap lokasinya menyuguhkan berbagai daya tarik tersendiri yang mampu menyihir para wisatawan. Lihat saja dari pantainya yang selalu menjadi incara para turis, bahkan bentangan alamnya yang mengagumkan, pesona bawah lautnya yang spektakuler, Hingga keharmonisan masyarakatnya.

Desa wisata Penglipuran Bali, menjadi salah satu kawasan wisata yang menjadi andalan para pelancong baik lokal maupun mancanegara. selain menjadi kawasan wisata. Desa penglipuran juga menjadi salah satu desa terbersih yang pernah ada., Meski begitu, banyak dari sebagian wisatawan belum mengenal Desa Penglipuran Bali.

Untuk itu saya akan mengajak Anda untuk menitik beberapa panduan tentang Desa wisata Penglipuran Bali.

Sejarah Tentang Desa Penglipuran Bali

Penelitian menunjukkan bahwa Desa Adat Penglipuran ada sejak zaman Kerajaan Bangli pada sekitar 700 tahun yang lalu. Mengutip Feliksdinata Pangasih dan Ayu Asvitasari dalam ojs.uajy.ac.id, nama Penglipuran berasal dari kata pengeling dan pura. Pengeling artinya pengingat, berangkat dari kata dasar eling atau ingat, sedangkan pura adalah tempat atau tanah leluhur. 

Para sesepuh atau penglingsir menyatakan bahwa para leluhur atau pendahulu Desa Penglipuran berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani. Mereka kerap melakukan perjalanan jauh dan beristirahat di daerah bernama Kubu. Jarak kedua lokasi itu sendiri terbilang cukup jauh untuk ukuran zaman dulu, 25 kilometer.

Karena itulah dulunya Desa Penglipuran dikenal sebagai Desa Kubu Bayung (orang Bayung yang tinggal di wilayah Kubu). Orang Bayung yang tinggal di wilayah Kubu semakin banyak dan akhirnya mereka membentuk desa sendiri yang lepas dari kewajiban sebagai warga Bayung Gede. 

Mereka membangun tempat suci sendiri bernama Pura Kahyangan Tiga. Meski demikian, tata ruang desa dan konsep desa leluhur mereka masih mengikuti konsep yang ada di Desa Bayung Gede.

Daya Tarik Desa Penglipuran Bali

Desa Wisata Penglipuran Bali
image by @balitourismid on Instagram

Desa Penglipuran dikenal sebagai desa terbersih di dunia. Kebersihan tersebut menjadi salah satu daya tarik utama desa wisata ini. Mari kita ulas berbagai daya tariknya di bawah ini.

1. Desa Terbersih

Desa Penglipuran mendapat julukan sebagai desa terbersih di dunia. Julukan tersebut didukung berbagai penghargaan bidang lingkungan dan pariwisata yang diperoleh desa ini. Mulai dari Kalpataru, Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA), hingga masuk ke dalam Sustainable Destinations Top 100 menurut Green Destinations Foundation.

2. Tata Ruang Tri Mandala

Seperti kita ketahui, desa-desa di Bali memiliki ciri khas tata ruang desa yang menjunjung tinggi nilai leluhur. Hal tersebut juga ditemukan dalam Desa Penglipuran. Desa ini membuat tata ruang yang mengikuti konsep bernama Tri Mandala, di mana desa dibagi menjadi tiga wilayah. Yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. Utama Mandala merupakan wilayah suci untuk para dewa dan peribadatan. Kemudian Madya Mandala digunakan sebagai tempat tinggal para penduduk. Sementara Nista Mandala merupakan area khusus pemakaman penduduk. 

3. Wilayah Hutan yang Luas

Mengutip situs Kemenparekraf, Desa Penglipuran berdiri di atas tanah seluas 112 hektar. Pembagian wilayahnya berupa lahan pertanian seluas 50 hektar, hutan bambu seluas 45 hektar, hutan kayu seluas 4 hemtar, pemukiman warga 9 hektar, dan tempat suci seluas 4 hektar serta fasilitas umum. Dari atas, bisa diketahui bahwa wilayah hijau (hutan dan lahan) di desa ini lebih luas daripada pemukiman warganya. 

4. Adat Budaya

Salah satu ritual keagamaan yang sering menarik perhatian wisatawan adalah Ngusaba. Ritual ini dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Desa ini juga rutin mengadakan festival budaya bertajuk Penglipuran Village Festival yang biasanya diadakan pada akhir tahun. Kegiatannya beragam, mulai dari parade pakaian adat Bali, parade seni budaya, macam-macam lomba, hingga Barong Ngelawang.

5. Loloh Cemcem dan Tipat Cantok

Kedua nama tersebut adalah kuliner khas dari Desa Penglipuran yang wajib Anda coba jika berkunjung ke sana. Loloh cemcem adalah minuman khas yang terbuat dari daun cemcem atau kloncing. Kemudian tipat cantok merupakan makanan yang terdiri atas ketupat dan sayur rebus, lengkap dengan bumbu kacang yang gurih dan maknyus.

Lokasi Desa Wisata Penglipuran

Dilansir situs Kemenparekraf, Desa Wisata Penglipuran berlokasi di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Jaraknya sekitar 60 kilometer dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 30 menit dengan kendaraan mobil. 

Harga Tiket Masuk

Desa Penglipuran Mengutip situs desapenglipuran.com, wisatawan perlu membayar tiket masuk seharga Rp 15 ribu untuk dewasa dan Rp 10 ribu untuk anak-anak di atas 2 tahun. Ini khusus untuk wisatawan lokal. 

Sedangkan untuk wisatawan mancanegara dikenai harga Rp 30 ribu untuk orang dewasa dan Rp 25 ribu untuk anak-anak. Namun, tetap antisipasi jika ada perubahan atau kenaikan tarif. Menurut Rumondang Sitohang dalam bukunya Liburan Seru Keluarga 3G Manihuruk di Bali yang terbit pada Juli 2022, harga tiket masuk untuk wisatawan lokal ke Desa Wisata Penglipuran adalah: Rp 25 ribu untuk dewasa Rp 15 ribu untuk anak-anak di atas 2 tahun.

View Post On Instagram!


source/
www.detik.com/bali/wisata
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url